Minggu, 30 September 2007

BIOTEKNOLOGI
Teori Sel Batang Dewasa Dinyatakan Salah



MINNEAPOLIS – Satu lagi teori dalam dunia bioteknologi dipatahkan dan dianggap salah. Kali ini mengenai fungsi sel batang. Sel batang alias stem cell orang dewasa ternyata tidak sama baiknya dengan sel batang embrio.
Kesimpulan sebelum ini yang diambil Catherine Verfaillie dari University of Minnesota bahwa sel batang dewasa juga sama bermanfaatnya dengan sel batang embrio dipatahkan oleh fakta teranyar belum lama ini..
Tahun 2002, Verfaillie dan timnya mengira bahwa sel batang orang dewasa dapat berfungsi sama dengan sel batang embrio. Verfaillie melakukan studi terhadap sel batang sumsum tulang dewasa tikus.
Memang benar sel tersebut dapat menumbuhkan jaringan biologi seperti otak, jantung, paru-paru, dan hati. Namun sejauh ini, hanya sel batang embrio yang mampu membentuk kembali jaringan yang rusak di tahap awal pembentukan. Ini yang dikenal sebagai kemampuan regenerasi.
Pada tahun 2002, para ilmuwan meyakini bahwa teknologi sel batang kelak mampu berjalan tanpa adanya perusakan embrio. Dengan begitu, sel batang dewasa dapat dipakai sama baiknya dengan sel batang embrio. Namun faktanya seiring dengan berjalannya waktu, ilmuwan menemukan cacat pada teori tersebut.
Pada majalah New Scientist teranyar, dikemukakan bahwa ide memakai sel batang dewasa adalah sebuah kesalahan. “Interprestasinya didasarkan pada data dan manuskrip yang berpotensi salah,” demikian ungkap New Scientist.
Adalah sebuah panel para pakar bioteknologi yang dibentuk oleh University of Minnesota yang menyimpulkan bahwa kesalahan terletak pada proses identifikasi jaringan dari sel batang dewasa. Jika proses tersebut salah, semua data dan manuskripnya otomatis juga salah.
Tim Mulcahy, Wakil Presiden Riset di University of Minnesota menyatakan bahwa studi Vervaillie masih membutuhkan kelanjutan dan dapat dibantah. “Komunitas ilmuwan bisa tetap berpegang pada opini mereka, dan temuan Verfaillie bebas untuk dibantah berdasarkan studi ilmiah,” jelas Mulcahy seperti yang dikutip AP belum lama ini.
Riset Verfaillie diawali setelah seorang penulis dari New Scientist menyebut adanya duplikasi data tahun 2002 di jurnal Nature dalam paper Verfaillie pada saat yang sama di jurnal berbeda. Padahal yang dibahas adalah sel yang berbeda.
Dr. Diane Krause dari Yale University yang juga memusatkan diri pada studi penggunaan sumsum tulang sebagai alternative sel batang embrio menganggap bahwa Verfaillie cukup dapat dipercaya. “Ia adalah salah satu ilmuwan yang paling berhati-hati yang saya kenal,” ungkap Krause. Verfaillie sendiri masih menolak untuk memberi keterangan pada media ikwal terbantahkannya teorinya tersebut.(mer)

Tidak ada komentar: